Notification

×

Iklan

Iklan

Diundang Raja Salman, Presiden Suriah Kunjungi Arab Saudi

Jumat, 19 Mei 2023 | 13:23 WIB Last Updated 2023-05-19T06:23:11Z
Presiden Suriah Bashar al-Assad Joseph Eid/AFP via Getty Images

Kabar Center

Riyadh - Presiden Suriah Bashar al-Assad mengunjungi Arab Saudi untuk pertama kalinya dalam satu dekade terakhir. Assad datang ke Saudi atas undangan Raja Salman untuk menghadiri KTT Liga Arab yang akan digelar di Jeddah.

Seperti dilansir Al Jazeera dan Middle East Eye, Jumat (19/5/2023), Assad tiba di Bandara Internasional King Abdulaziz pada Kamis (18/5) waktu setempat, di mana dia disambut oleh Wakil Gubernur Mekah Pangeran Badr bin Sultan bin Abdulaziz dan Sekretaris Jenderal Liga arab Ahmed Aboul Gheit.

Kunjungan Assad ke Saudi ini menjadi kunjungan pertamanya sejak tahun 2011, saat konflik pecah di wilayah Suriah yang terus berlanjut hingga kini.

Kantor berita Suriah, Sana, melaporkan bahwa Assad berkunjung ke Saudi atas undangan resmi Raja Salman untuk menghadiri KTT Liga Arab. Undangan itu disampaikan kepada Assad melalui Duta Besar Saudi untuk Yordania, Naif bin Bandar Al-Sudairi, pekan lalu.

Menurut kantor berita Sana, Assad telah menekankan kepada Sudairi bahwa 'KTT Arab mendatang di Arab Saudi akan meningkatkan aksi bersama Arab untuk memenuhi aspirasi rakyat Arab'.

Assad terakhir kali berkunjung ke Saudi pada Oktober 2010, di mana dia bertemu almarhum Raja Abdullah untuk membahas ketegangan politik di Lebanon usai pembunuhan Perdana Menteri (PM) Rafiq Hariri tahun 2005.

Assad dan almarhum Raja Abdullah juga berkunjung ke Beirut pada Juli 2010 untuk menjauhkan Lebanon dari konflik antara Saad Hariri yang dekat Saudi dan kelompok Hizbullah yang didukung Suriah dan Iran.

Diundangnya Assad ke KTT Liga Arab terjadi setelah Suriah kembali bergabung dengan organisasi regional itu pada bulan ini, setelah lebih dari 11 tahun terakhir ditangguhkan keanggotaannya.

Hubungan antara Suriah dan Saudi sempat memburuk sejak Assad menjabat sebagai presiden untuk menggantikan ayahnya dan mantan Presiden Hafez al-Assad. Pekan lalu, kedua negara yang sepakat memperbaiki hubungan menyetujui pembukaan kembali kedutaan besar masing-masing.

Ikuti berita terkini dari Kabar Center di Google News, klik di sini