Notification

×

Iklan

Iklan

Hizbullah Hantam Golan Pakai Drone, Belasan Tentara Israel Terluka

Senin, 01 Juli 2024 | 11:24 WIB Last Updated 2024-07-01T04:25:01Z
Pejuang Hizbullah Lebanon berdiri di dekat beberapa peluncur roket selama tur pers di desa Aaramta, Lebanon selatan, pada 21 Mei 2023, menjelang peringatan penarikan mundur Israel dari Lebanon. (AFP)

Kabar Center

Tel Aviv menuduh kelompok Hizbullah yang bermarkas di Lebanon dalang serangan drone ke area Dataran Tinggi Golan, dekat perbatasan Lebanon.

Akibat serangan tersebut, sekitar 18 tentara Israel mengalami luka-luka.

Reuters dan Anadolu Agency, Senin (1/7/2024) melaporkan, militer Israel dalam pernyataannya menyebut serangan drone yang terjadi pada Minggu (30/6) waktu setempat itu dilancarkan oleh Hizbullah, yang didukung Iran.

Salah seorang tentara Israel di antaranya mengalami luka parah akibat serangan drone tersebut.

"Sedikitnya 18 tentara mengalami luka-luka, salah satu di antaranya mengalami luka serius dan sisanya mengalami luka ringan, akibat ledakan yang disebabkan drone Hizbullah yang diluncurkan dari wilayah Lebanon bagian selatan," begitu laporan Radio Angkatan Darat Israel.

Media lokal Israel lainnya, Channel 12, menyebut 9 orang mengalami luka-luka akibat serangan drone tersebut.

Kelompok Hizbullah, dalam pernyataannya, mengklaim pasukannya telah mengebom markas pasukan Brigade ke-91 Israel di wilayah utara negara tersebut.

Sementara militer Israel mengatakan pihaknya menyerang target-target Hizbullah di Lebanon bagian selatan dengan serangan udara dan tembakan artileri, usai serangan menghantam pasukannya di Golan.

Ketegangan semakin meningkat di perbatasan Lebanon dengan militer Israel dan Hizbullah saling melancarkan serangan lintas perbatasan beberapa bulan terakhir, terutama sejak perang berkecamuk di Jalur Gaza pada Oktober tahun lalu.

Menurut penghitungan Anadolu Agency, sedikitnya 356 anggota Hizbullah tewas dalam berbagai bentrokan dengan pasukan Israel sejak saat itu.

Hizbullah telah menegaskan bahwa serangan-serangannya baru akan dihentikan jika Israel mengakhiri rentetan gempuran terhadap Jalur Gaza. Menurut data otoritas kesehatan Gaza, lebih dari 37.000 orang tewas akibat rentetan serangan Israel sejak Oktober tahun lalu. (dtc/kc8)

Ikuti berita terkini dari Kabar Center di Google News, klik di sini