Notification

×

Iklan

Iklan

Tentang Ibu Kota Negara, Kementerian PUPR Siapkan Software

Rabu, 02 Juni 2021 | 16:22 WIB Last Updated 2021-06-02T09:22:33Z

Kabar Center - Jakarta

Kementerian PUPR saat ini sedang mempersiapkan software tentang Ibu Kota Negara (IKN). Desain ibu kota baru ini disiapkan sambil menunggu pengesahan undang-undang (UU) IKN.

"Tentang IKN, memang kami sedang mempersiapkan desain dan kajian atau software namun tetap menunggu pengesahan undang-undangnya dan Bapak Presiden Joko Widodo yang akan mengumumkannya," kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dalam Rapat Kerja Komisi V DPR RI di Jakarta, dikutip dari Antara, Rabu (2/6/2021).

Basuki menambahkan, anggaran untuk ibu kota baru ini belum ada, bahkan dalam pagu indikatif tahun anggaran 2022 ini terdapat catatan belum termasuk IKN, food estate dan Kawasan Industri Terpadu. Tiga hal tersebut yang jadi catatan dalam Surat Bersama Menteri Keuangan dan Menteri PPN/Kepala Bappenas.

"Jadi terkait IKN-nya kami sedang menyiapkan untuk groundbreaking, istana, jalan dan air serta drainase, tapi itu sedang kami siapkan software atau desain dan kajian-kajian mengenai IKN namun tetap menunggu pengesahan undang-undang IKN dari DPR RI," ujar Basuki.

Sebelumnya Menteri BUMN Erick Thohir angkat bicara mengenai rencana ibu kota baru dikaitkan dengan penambahan penduduk Indonesia yang terus terjadi.

Erick menyampaikan, ada dua teori terkait upaya untuk mengatasi pertambahan jumlah penduduk tersebut yang dilakukan oleh dua negara berbeda.


Pertama, Amerika Serikat, bagaimana kota-kota kecil dan desa-desa di negara itu ditumbuhkan ekonominya. Kampus Columbia University berdiri di sebuah desa atau kota kecil, bukan di kota besar.

Sementara, China memiliki cara lain yaitu membangun kota-kota baru di negaranya.

Menurut Erick, kedua cara ini adalah pilihan. Lalu apakah Indonesia harus seperti China yang gencar membangun semua ibu kota baru dan kota-kota baru, Indonesia belum tentu kuat dalam hal anggarannya, katanya.

Menteri BUMN itu mengungkapkan, bahwa pilihannya tentu Indonesia harus menumbuhkan sebuah ibu kota baru, tetapi titik-titik pertumbuhan di desa-desa dan kota-kota kecil di wilayah lainnya harus ikut ditumbuhkan juga supaya terjadi keseimbangan. (Lp6/kc3)

Ikuti berita terkini dari Kabar Center di Google News, klik di sini