 |
| Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa |
Kabar Center
Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa memberikan tanggapan mengenai perbandingan antara metode pengelolaan anggarannya dengan mantan Menteri Keuangan, Sri Mulyani. Beberapa pihak berpendapat bahwa strategi Purbaya dalam mengelola anggaran mirip dengan pendekatan menyerang dalam sepak bola, sedangkan Sri Mulyani dianggap lebih defensif.
"Saya enggak tahu, yang saya tau beginilah cara menjalankan fiscal policy yang baik. Saya enggak pernah main bola juga, enggak jago," kata Purbaya di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (16/9).
Dia menilai pendekatan yang digunakannya dalam pengelolaan anggaran adalah hal yang wajar. Purbaya menyatakan bahwa prinsip fiskal yang diterapkannya adalah sesuatu yang biasa.
Menurutnya, pemerintah harus menyusun anggaran dengan penuh perhitungan. Purbaya menekankan bahwa alokasi anggaran yang sudah dianggarkan harus sepenuhnya digunakan.
"Kalau enggak berani, enggak habisin, jangan didesain, jangan direncanakan, itu aja," ujarnya.
Presiden Prabowo Subianto melantik Purbaya Yudhi Sadewa sebagai menteri keuangan pada hari Senin, 8 September, menggantikan Sri Mulyani.
Sejak pelantikannya, Purbaya menarik perhatian publik dengan metode pengelolaan anggaran yang dinilai agresif. Ia menarik Rp200 triliun dari total Rp425 triliun dana pemerintah yang ada di Bank Indonesia.
Dana tersebut kemudian disimpan di lima bank milik negara. Menurut Purbaya, langkah ini diambil untuk merangsang pertumbuhan ekonomi.
"Sistem finansial kita agak kering, makanya ekonominya melambat, makanya dalam 1-2 tahun terakhir orang susah cari kerja dan lain-lain, karena ada kesalahan kebijakan di situ, moneter dan fiskal," kata Purbaya dalam Rapat Kerja (Raker) dengan Komisi XI DPR RI di Jakarta Pusat, Rabu (10/9).
Ikuti berita terkini dari Kabar Center di Google News, klik di sini
