Notification

×

Iklan

Iklan

Siaran Sehat Pemilu Bermartabat: Memaknai Hari Penyiaran Nasional ke-90 Tahun 2023

Sabtu, 01 April 2023 | 12:58 WIB Last Updated 2023-04-01T05:58:04Z
Rivan Efendi saat siaran bersama penyaria asal aceh, Farhan Zuhri Baihaqi. (foto: Supriadi)

Kabar Center

Hari Penyiaran Nasional diperingati setiap tanggal 1 April sebagai momentum untuk menginspirasi insan penyiaran dalam menghadirkan konten siaran yang sehat, berkualitas, dan dapat dipercaya. 

Inisiatif ini diambil oleh pemerintah untuk memperingati deklarasi Hari Penyiaran Nasional pada tahun 2010 oleh para pemangku kepentingan di dunia penyiaran.

Peran penyiaran sangatlah penting dalam merawat kebhinekaan bangsa. Oleh karena itu, Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) melalui Siaran Persnya mengimbau agar televisi dan radio mampu menghadirkan siaran yang menginspirasi, menggugah kreativitas serta mendorong produktivitas anak bangsa dengan konten siaran berkualitas dan mempersatukan segenap elemen anak bangsa.

KPI juga menekankan pentingnya memaknai Hari Penyiaran Nasional dengan semangat positif demi memberikan tatanan yang baik dalam kehidupan berbangsa dan bernegara melalui dunia penyiaran. 

Melalui peringatan ini, diharapkan setiap insan penyiaran dapat merenungkan kembali perannya dalam memajukan bangsa dan menghasilkan siaran yang berkualitas.

Penetapan tanggal 1 April sebagai Hari Penyiaran Nasional diatur dalam Keppres nomor 9 tahun 2019. Namun, perlu diingat bahwa Hari Penyiaran Nasional bukan merupakan hari libur nasional.

Tanggal 1 April dipilih sebagai Hari Penyiaran Nasional, karena pada tanggal tersebut pada tahun 1933 didirikan Solosche Radio Vereeniging (SRV), lembaga penyiaran radio pertama yang dimiliki oleh bangsa Indonesia yang terdapat di Kota Solo. 

Sebelumnya, sejarah penyiaran di Indonesia dimulai pada tahun 1927 saat Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Aryo  (KGPAA) Sri Mangkoenegoro VII menerima hadiah berupa pesawat radio penerima (Receiver) dari seseorang dengan kewarganegaraan Belanda.

Proses penetapan hari penting ini membutuhkan waktu yang cukup lama hingga akhirnya dideklarasikan pada tanggal 1 April 2010 di Surakarta, Jawa Tengah oleh Hari Wiryawan yang merupakan salah satu Anggota Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Jateng  kala itu. 

Penetapan tersebut juga ikut didukung oleh berbagai kalangan, termasuk tokoh penting seperti maestro Keroncong Gesang dan penyanyi Waljinah.

Rivan Efendi dan crew saat siaran wisuda Stikes Muhanmmadiyah Lhokseumawe. (Foto: M. Haikal Akbar)

Hari Penyiaran Nasional 2023

Tahun 2023, perayaan Hari Penyiaran Nasional ke-90 memiliki tema "Siaran Sehat Pemilu Bermartabat" yang mengingatkan kita akan peran penting penyiaran dalam menjaga keberlangsungan demokrasi dan kualitas pemilu di Indonesia.
Seiring dengan perkembangan teknologi dan kemajuan zaman, penyiaran tidak hanya melulu terkait dengan radio dan televisi, tetapi juga terkait dengan media sosial dan platform digital lainnya. Oleh karena itu, peran penyiar dan insan penyiaran semakin penting dalam menyampaikan informasi yang akurat dan berkualitas. Terlebih lagi, dalam konteks pemilu, penyiaran memiliki peran yang sangat krusial dalam menjaga kelancaran dan keberlangsungan proses demokrasi di Indonesia.

Dalam menghadapi pemilu, penyiaran harus memiliki kredibilitas dan independensi yang kuat. Penyiar harus mampu mengedukasi dan memberikan informasi yang akurat, objektif, dan berimbang. Selain itu, penyiar juga harus mampu mengecek kebenaran informasi sebelum menyebarkannya ke publik. Pada saat yang sama, penyiar juga harus mampu menghindari tindakan kecurangan, manipulasi, dan propaganda politik yang dapat merusak proses demokrasi.

Pada perayaan Hari Penyiaran Nasional ke-90 tahun 2023, KPI Daerah Kepulauan Riau akan menjadi tuan rumah. Sebagai bagian dari perayaan tersebut, KPI Daerah Kepulauan Riau akan menyelenggarakan berbagai acara seperti seminar, lokakarya, dan pameran. Acara tersebut bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya penyiaran yang sehat dan berkualitas dalam menjaga kualitas demokrasi dan pemilu di Indonesia.

Dalam menyongsong perayaan Hari Penyiaran Nasional kali ini, peran dan kontribusi semua pihak sangat dibutuhkan. Pemerintah, KPI, penyiar, dan masyarakat harus berperan aktif dalam menjaga kualitas penyiaran yang sehat dan berkualitas. Selain itu, diperlukan juga dukungan dan partisipasi semua pihak dalam meningkatkan literasi informasi dan pemahaman masyarakat tentang pentingnya penyiaran yang sehat dalam menjaga demokrasi dan pemilu yang bermartabat. (Rivan)

Ikuti berita terkini dari Kabar Center di Google News, klik di sini