Notification

×

Iklan

Iklan

Silaturahmi Bersama Para Jenderal Pomparan Toga Sinaga, Ir. Edison Sinaga: PPTSB Harus Memiliki Sumber Pendapatan Tetap

Jumat, 07 Oktober 2022 | 20:54 WIB Last Updated 2022-10-09T12:33:16Z
Politisi Nasional Ali Wongso Sinaga bersama Ir. Edison Sinaga dalam acara “Silaturahmi Ir. Edison Sinaga dengan Jenderal Pomparan Toga Sinaga” di Hotel Gran Melia Kuningan, Jakarta Selatan.

KABARCENTER.com

Merujuk kepada sebuah negara atau daerah, sebuah organisasi haruslah memiliki sumber pendapatan yang jelas!. Dengan adanya pendapatan yang jelas, maka apa yang menjadi visi dan misi organisasi tersebut akan dapat dicapai secara terukur. 

Kira-kira demikianlah inti sari pemikiran Ir. Edison Sinaga dalam acara Silaturahmi Bersama para Jenderal Pomparan Toga Sinaga beserta undangan lainnya, hari Rabu, 5 Oktober 2022 lalu.

Acara yang diadakan di Hotel Grand Melia Kuningan-Jakarta itu, sengaja memang dilakukan bersama para Jenderal Pomparan Toga Sinaga. Selain menjalin tali silaturahmi dengan para prajurit negara ini, juga untuk memberi gambaran terkini mengenai PPTSB, terutama hasil-hasil yang sudah dicapai.

Terkait capaian-capaian hasil ini secara umum, hasil yang sudah dicapai adalah terbentuknya wadah atau penguan marga Sinaga mulai dari tingkat kecamatan, kabupaten atau kota sampai tingkat provinsi.

“Saat ini sudah ada 18 Wilayah dan 140 Cabang di seluruh Indonesia,’ ujar St. Yas mengenai punguan-punguan Pomparan Toga Sinaga yang bertebaran di bumi pertiwi Indonesia.

Dalam acara ini, St. Yas yang tepat merayakan hari ulang tahun ke-61, juga turut hadir bersama ‘pasangan abadinya’ Op. Kartika Sinaga.

Adalah fakta bahwa pertumbuhan punguan PPTSB yang demikian pesat ini terjadi masa kepengurusan Mangihut Sinaga sebagai Ketua Umum. Namun, prtumbuhan yang pesat ini akan menjadi kontraproduktif, manakala tidak diimbangi dengan tidak-adanya daya dukung dari pengurus pusat. Sedang pengurus pusat dapat menjalankan tugas itu bila tersedia anggaran pembiayaan yang memadai. 

Setidaknya pembiayaan itu dibutuhkan saat melakukan silaturahmi dengan wilayah atau pun cabang, yang biasanya terkait dengan  pelantikan pengurus baru dari pengurus lama. 

Menurut St. Yas, diperlukan biaya operasional sekitar seratus juta setiap bulannya untuk melakukan kegiatan silaturahmi ini. “Dari pengalaman saya, diperlukan dana sekitar seratus juta setiap bulannya untuk keperluan kunjungan ke wilayah atau cabang,“ ujar mantan Wakil Sekjend pada periode pengengurusan pertama Mangihut Sinaga ini (tahun 2000-2004).

Suasana “Acara Silaturahmi Ir. Edison Sinaga dengan Para Jenderal Pomparan Toga Sinaga” di Hotel Gran Melia Kuningan, hari Rabu 5 Oktober 2022 (Foto: PMS/KC)

Mengenai biaya operasional sekitar seratus juta ini, kembali menurut St. Yas, belum bisa mengandalkan kas punguan sebagai sumber pembiayaan. Dipihak lain, pemasukan dari usaha yang dijalankan oleh yayasan seperti Wisma Tosin, juga belum dapat dijadikan sebagai sumber pendanaan. Khusus untuk usaha Wisma Tosin hasil usaha yang diperoleh, sekitar 75% peruntukannya adalah untuk mendanai beasiswa putra-putri Toga Sinaga.  

Sedang sisanya digunakan untuk biaya opersaional dan biaya perawatan. “Sekitar 75% digunakan untuk keperluan beasiswa,” kata Ketua Yayasan Kolonel Hombar Sinaga, yang khusus datang dalam pertemuan pada hari yang sama dari Medan.

Iuran anggota, sebagaimana yang dikatakan Ketua Umum Mangihut Sinaga pada acara pertemuan,  ternyata juga sama. Iuran anggota tidak berjalan seperti yang diharapkan. Sedang donasi-donasi, biasanya peruntukannya hanya untuk acara-acara khusus, seperti Mubes. Lalu dari manakah biaya operasional punguan sebanyak seratus juta perbulan sebagaimana yang dinayatakan oleh St. Yas tersebut?

Melihat usaha yang dijalankan belum bisa berkontribusi buat kas punguan dan juga iuran anggota tidak berjalan sebagaimana mestinya, maka bukan menjadi rahasia umum, bahwa biaya operasional selama ini adalah menjadi tanggung-jawab ketua umum. Setidaknya, dimasa kepengurusan Ketua Umum Mangihut Sinaga, sumber dananya menjadi tanggungan pribadi oleh Ketua Umum tersebut.

Dari pandangan Ir. Edison Sinaga, pembiayaan organisasi punguan dengan model yang sekarang sudah tidak bisa dipertahankan, karena sudah tidak sejalan dengan prinsip kepastian dan keterukuran. 

“Sebuah organisasi, tidak terkecuali PPTSB, harus memiliki sumber pendanaan yang jelas, agar program kegiatannya dapat berjalan!” ujarnya dalam bagian pandangannya mengenai PPTSB di masa datang.

“Sudah bukan masanya lagi PPTSB mengandalkan pendanaan dengan bentuk sekarang. PPTSB harus punya badan usaha yang bisa menjamin pendanaan punguan!,” lanjutnya.

Maka, bagi Edison Sinaga, PPTSB harus memiliki sumber pendanaan yang jelas dari adanya badan usaha Selanjutnya, dari laba yang diperoleh oleh badan usaha menjadi sumber pendanaan untuk kas punguan. Dengan begitu, biaya operasional punguan akan tersedia dan PPTSB pun akan dapat menjalankan kegiatannya. 

"Bila demikian halnya, tidak diragukan  PPTSB  di masa yang akan datang akan terjamin eksistensinya. Mengenai badan usaha yang akan didirikan, saya yakin dan optimis terwujud mengingat Toga Sinaga memiliki putra-putri yang sudah malang-melintang di dunia usaha,” kata putra daerah asal Limbong dan saat ini mengelola usaha dibidang pertambangan.

Dari acara yang dilakukan, secara umum terlihat para peserta merasa sangat menikmati dan antusias, apalagi tatkala mereka mendengar Ir. Edison Sinaga berkeingian menjadi Ketua Umum PPTSB. 

Sesuai pernyataan Ir. Edison Sinaga di hadapan para hadirin acara, keinginan untuk menjadi Ketua Umum lahir dari pengalamannya mengunjungi berbagai daerah bersama jajaran pengurus pusat, sekaitan menjalin silaturahmi dengan pomparan Toga Sinaga lainnya. 

Ali Wongso yang mengetahui hal ini terlihat begitu antusias mengingat latar belakang Ir. Edison yang enterpreuneur. Dengan latar belakang yang demikian, Ali Wongso berharap Ir. Edison terpilih menjadi Ketua Umum PPTSB.

“Ini menarik. Bila sebelumnya ketua umum adalah dari jajaran birokrat, dan ketua umum yang akan datang berasal dari enterpreuneur, saya optimis PPTSB akan lebih baik,” ujar Ali Wongso, yang mengaku pada tahun 2024 tidak maju lagi di Pileg RI. 

Lebih jauh lagi, malah politis senior Golkar ini berharap mau maju pada Pilkada 2024. “Kalau kelak terpilih menjadi ketua umum, saya berharap untuk ikut Pilkada 2024,” lanjutnya. (Di kesempatan terpisah, saat Ir. Edison Sinaga dan Ali Wongso melakukan pembicaraan berdua, keinginan maju dalam Pilkada itu terbuka lebar-Red!)

Acara yang dijadwalkan dari pukul 12,00 sampai pukul 15.00 ini menjadi molor sampai pukul 17.30. Ini sangkin asyiknya para peserta bertanya-jawab maupun sumbang saran mengenai PPTSB, terutama untuk keberhasilan Mubes tgl. 13-16 Oktober di Hotel Danau, Medan, Sumatera Utara.

Jajaran jenderal pomparan Toga Sinaga yang hadir pada pertemuan silaturahmi itu adalah Alpiner Sinaga, Jimmy Palmer Sinaga, Togam Sinaga, Berti Sinaga, Penli Sinaga. Para jenderal ini telah menyatakan komitmennya hadir pada saat Mubes. 

Tidak ketinggalan hadir juga Mangihut Sinaga beserta beberapa penasehat PPTSB seperti Manaek Sinaga, Dr. EB. Sinaga, Amazon Sinaga, dan politikus senior Golkar Ali Wongso Sinaga. Secara khusus juga dihadiri oleh Saeron Sinaga dan Kolonel Hombar Sinaga, yang sengaja datang pada hari yang sama dari Medan. (PMS/KC)

Ikuti berita terkini dari Kabar Center di Google News, klik di sini