Notification

×

Iklan

Iklan

Miris, Ternyata di Samosir Masih Ada Warga Yang Tak Menikmati Listrik

Kamis, 11 Maret 2021 | 21:49 WIB Last Updated 2021-05-31T15:53:46Z
Kolase foto | Junior Antonius Pasaribu dan kediamannya yang belum dialiri listrik

Kabar Center - Samosir

Meski usia Kabupaten Samosir saat ini telah mencapai 17 tahun, masih saja ada warga sampai saat ini yang belum menikmati fasilitas listrik.

Demikian dikatakan Junior Antonius Pasaribu salah seorang warga Kecamatan Harian kepada wartawan ketika bertemu di salah satu kedai kopi yang ada di Desa Turpuk Limbong Kecamatan setempat, Kamis (11/03).

"Negara ini telah merdeka 75 tahun lamanya, tapi saya dan keluarga saya belum bisa menikmati listrik. Kami butuh perhatian pemerintah," ungkap Junior warga Huta Lubban Mangaliat, Desa Turpuk Limbong kecamatan Harian ini.

Menurutnya, sesungguhnya masyarakat Indonesia belum seutuhnya menikmati "kemerdekaan' itu. Dimana masih ada pelosok-pelosok Negeri ini yang belum menikmati kemerdekaan itu seperti halnya penyaluran PLN yang belum merata.

"Di sini [Lumban Mangaliat] ada dua rumah yang belum dialiri aliran listrik dan ada dua kepala rumah tangga yaitu Robinson Pasaribu, dan saya sendiri," kata Robinson.

Junior menambahkan, perkampungan Huta Lubban Mangaliat, Desa Turpuk Limbong Kecamatan Harian telah ada ratusan tahun lamanya dan sudah 7 generasi yang tinggal di wilayah ini. Namun, Junior merasa miris terkait minimnya perhatian pemerintah di wilayah itu.

"Kemerdekaan itu sejujurnya belum kami nikmati. Dan program pemerintah, program Pak Presiden Jokowi belum seutuhnya kami nikmati," katanya.

Ia mengungkapkan, jarak tiang listrik ke tempatnya sekitar 500 meter. Dirinya pun pernah mengajukan ke Kepala Urusan Pemerintahan desa setempat dan sudah pernah diminta KK. "Kita upayakan. Mudah-mudahan ditanggapi," kata Kepala Urusan (kaur) Pemerintah Desa sebagaimana ditirunya.

Untuk keperluan penerangan di rumahnya, sehari-harinya dia menggunakan lampu rakitan sendiri dari Bohlam Mancis yang disambungkan dengan 3 buah baterai ABC. 

Diakuinya, lampu rakitan Itu hanya bertahan selama satu setengah bulan lamanya. Karena dinilai kurang terang Junior kemudian menggunakan senter cas. 

"Itupun harus saya cas ke rumah orang tua yang berjarak 2 Km. Kalau tidak ke situ, di cas ke tetangga terdekat yang berjarak kurang lebih 500 meter," ungkapnya.

Junior berharap kepada pihak-pihak terkait agar bisa memperhatikan kebutuhan warga yang belum dialiri aliran listrik.

Menanggapi keluhan warga, anggota DPRD Samosir Jonni Sagala ketika ditemui di kediamannya Desa Sagala Kecamatan Sianjur Mulamula mengatakan, persoalan listrik telah dibahas di DPRD Samosir.

"Komisi III DPRD kabupaten Samosir, sudah berkordinasi dengan Kepala PLN, dan sudah berjanji untuk menindak lanjuti keluhan masyarakat. Jadi hal yang menyangkut kebutuhan masyarakat terutama di dapil IV, setiap aspirasi masyarakat secara keseluruhan ditampung," ungkap Jonni Sagala.

Menurutnya pihak PLN telah siap sekaitan hal tersebut dan bukan hanya di Harianboho, ada juga di Bahalbahal Desa Pinal dan tempat-tempat lain yang masih belum masuk PLN.

"Tapi memang karena Pandemi Covid-19 ini, ada kendala-kendala yang dihadapi pihak PLN, mungkin karena itu jadi tertunda," ujar Jonni.

Usulan itu juga lanjutnya sudah diusulkan oleh desa kepada kecamatan atas nama masyarakat Desa dan Kecamatan sudah berkoordinasi dengan pihak DPRD terutama ketika reses I di Kecamatan Harianboho.

"Semua keluhan masyarakat sudah dikoordinasikan dengan Kepala Cabang PLN di Kabupaten Samosir, tapi lebih jelasnya silahkan menghubungi kawan-kawan dari Komisi III, kebetulan saya Komisi II yang membidangi Pertanian, Perkebunan, dan kehutanan," pungkasnya. (*/Kc9)

Ikuti berita terkini dari Kabar Center di Google News, klik di sini