Notification

×

Iklan

Iklan

Demo Pabrik di Konawe Berlangsung Ricuh, 4 Kompi TNI-Polri Diturunkan

Selasa, 15 Desember 2020 | 11:07 WIB Last Updated 2020-12-15T04:07:44Z
Alat berat yang terbakar

Kabar Center - Konawe

Unjuk rasa yang terjadi di pabrik pemurnian nikel, Kecamatan Morosi, Kabupaten Konawe berujung ricuh. Pihak TNI-Polri kemudian mengerahkan 4 kompi dari kesatuan Polda Sulawesi Tenggara dan TNI Angkatan Darat ke lokasi.

Kabid Humas Polda Sultra Komisaris Besar Polisi Fery Walintukan mengaku aparat gabungan telah diturunkan sejak semalam.

"Ada empat SSK [satuan setingkat kompi] diturunkan. Tiga SSK dari Brimob dan satu SSK dari 725 Woroagi," ujar Fery saat mengutip CNNIndonesia.com, Selasa (15/12).

Saat dihubungi itu, Fery menyatakan situasi saat ini di sekitar pabrik PT Virtue Dragon Nickel Industry (VDNI) Morosi Kabupaten Konawe sudah terkendali.

Selain itu rencananya hari ini unsur muspida yang terdiri atas Bupati Konawe Kery Syaiful Konggoasa, Kapolda Sultra Kapolda Sultra Irjen Pol Yan Sultra Indrajaya, dan Danrem 143 Haluoleo Brigjen TNI Jannie Aldrin Siahaan akan melakukan mediasi antara massa dan perusahaan.

"Kapolda, Pak Danrem, dan Bupati akan fasilitasi perusahaan bertemu dengan massa," katanya.

Tentang aksi unjuk rasa yang berujung ricuh kemarin, Fery mengatakan sejumlah fasilitas pabrik dibakar massa, termasuk posko penjagaan PT VDNI.

Namun, polisi belum mendata lengkap jumlah alat berat baik dump truck maupun escavator yang dibakar massa. "Lagi didata sekarang," ungkapnya.

Selain pendataan, polisi dari reserse kriminal umum diturunkan untuk melakukan penyelidikan dugaan pidana yang dilakukan para demonstran.

"Korlapnya dicari. Unjuk rasa itu tidak ada pemberitahuan," ujar Fery.

Ia mengatakan para pelaku bisa saja dikenakan pasal terkait pengumpulan massa dan Pasal 170 KUHP tentang perusakan secara bersama-sama.

Fery menuturkan, eskalasi bentrokan berlangsung cepat dan tidak terkendali. Di sisi lain, aparat keamanan dikerahkan untuk pengamanan pilkada.

"Anggota kami masih pengamanan pilkada. Kita tarik satu-satu untuk dikerahkan ke sana," kata dia.

Sementara itu, External Affair Manager PT VDNI Indrayanto belum mau memberikan keterangan terkait bentrokan hingga berakhir pembakaran di lokasi pabrik.

"Nanti ada rilisnya. Tunggu saja," kata dia singkat saat dikonfirmasi.

Informasi yang diperoleh CNNIndonesia.com, massa aksi yang menggelar demonstrasi adalah Serikat dan Perlindungan Tenaga Kerja (SPTK) Kabupaten Konawe bergabung Dewan Pengurus Wilayah Federasi Kesatuan Serikat Pekerja Nasional Sulawesi Tenggara.

Mereka meminta kejelasan perusahaan terkait perjanjian kerja waktu tertentu (PKWT) karyawan VDNI yang jangka waktu pekerjaannya lebih dari 36 bulan, agar diangkat menjadi karyawan tetap di PT VDNI.

Mereka juga menuntut kenaikan upah bagi buruh yang sudah lebih dari satu tahun bekerja sesuai dengan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 78 Tahun 2015 Pasal 42. (Cnn/kc5)

Ikuti berita terkini dari Kabar Center di Google News, klik di sini