Notification

×

Iklan

Iklan

Ini Alasan Presiden AS Donald Trump Hentikan Dana Untuk WHO

Rabu, 15 April 2020 | 12:06 WIB Last Updated 2020-04-15T05:07:47Z
Kolase foto | Sekjen Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres dan Presiden Amerika Serikat Donad Trump

Kabar Center - New York

Presiden AS Donald Trump mengumumkan penghentian dana AS kepada WHO lantaran dianggap pro-China. Trump beralasan badan kesehatan PBB itu telah menutup-nutupi keseriusan wabah virus Corona di China sebelum menyebar ke seluruh dunia.

Dalam konferensi pers, Trump mengatakan dirinya telah memerintahkan pemerintahannya untuk menghentikan pendanaan selagi "peninjauan dilakukan untuk menilai peran WHO dalam salah kelola yang parah dan menutupi penyebaran virus Corona."

Menurutnya, WHO tidak transparan mengenai wabah tersebut dan AS sebagai pendana terbesar WHO yang menyediakan US$ 400 juta tahun lalu saat ini akan membahas "apa yang akan kami lakukan dengan semua uang yang ditujukan ke WHO itu."

"Dengan terjadinya pandemi COVID-19, kami memiliki keprihatinan mendalam apakah kemurahan hati Amerika telah dimanfaatkan sebaik mungkin," ujar Trump mengutip kantor berita AFP, Rabu (15/4/2020).

Trump menyebut WHO bias terhadap China dan berkolusi untuk mencegah saingan utama ekonomi AS itu terbuka tentang bencana kesehatan yang sedang berlangsung. Hal ini katanya membuat negara-negara lain kehilangan waktu krusial untuk bersiap dan menunda keputusan untuk menghentikan perjalanan internasional.

Sementara, Sekjen Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres mengatakan bahwa saat ini bukan waktunya untuk mengurangi sumber daya untuk operasi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) atau badan-badan kemanusiaan lainnya dalam perang melawan virus Corona.

"Saya yakin bahwa Organisasi Kesehatan Dunia harus didukung, karena badan itu sangat penting bagi upaya dunia untuk memenangkan perang melawan COVID-19," kata pemimpin badan dunia itu seperti dilansir kantor berita AFP, Rabu (15/4/2020). (dtc/k4)

Ikuti berita terkini dari Kabar Center di Google News, klik di sini