Notification

×

Iklan

Iklan

Bantu Menangani COVID-19, TNI Ajukan Penambahan Anggaran

Rabu, 15 April 2020 | 12:31 WIB Last Updated 2020-04-15T05:31:17Z
Panglima TNI Pimpin Sertijab Kepala Badan Pembinaan Hukum | sumber foto: tni.mil.id

Kabar Center - Jakarta

Untuk percepatan penanganan pandemi COVID-19, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengajukan penambahan anggaran bagi institusinya sebesar Rp3,2 triliun.

"Dalam kesempatan ini saya laporkan kebutuhan anggaran yang belum terdukung sebesar Rp3,2 triliun," kata Hadi saat Rapat Kerja (Raker) Komisi 1 DPR RI yang berlangsung secara virtual, Rabu seperti dilansir antaranews.com

Kebutuhan anggaran itu kata Hadi, sebesar Rp1,4 triliun akan digunakan untuk pengerahan 90 ribu personil TNI dalam membantu penanganan COVID-19 selama 150 hari. Hadi melanjutkan, personil TNI itu selama 90 hari akan dilibatkan dalam operasi kontijensi dan 60 hari dalam tahap rehabilitasi dan rekonstruksi.

"Lalu sebesar Rp1,8 triliun akan digunakan untuk kebutuhan alat kesehatan di 109 Rumah Sakit TNI untuk kesiapan penanganan COVID-19," katanya.

Dalam kesempatan itu, Panglima TNI juga menjelaskan terkait pengalihan atau "refocusing" anggaran TNI tahun 2020 dalam penanganan COVID-19 yaitu sebesar Rp196,8 miliar. Dia mengatakan, pengalihan anggaran tersebut terdiri dari Mabes TNI sebesar Rp25,7 miliar, TNI Angkatan Darat (AD) Rp39,9 miliar, TNI Angkatan Laut (AL) Rp64,5 miliar, dan TNI Angkatan Udara (AU) Rp69,5 miliar.

"Untuk refocusing anggaran di Mabes TNI digunakan untuk alat laboratorium PCR sebesar Rp14,8 miliar, dan reagen kit khusus virus corona sebesar Rp10,9 miliar," sebutnya.

Hadi mengatakan, pengalihan anggaran TNI AD antara lain digunakan untuk membeli alat pelindung diri (APD), rapid test COVID-19, swab, dan wireless smart helmet with mass temperature screening.

Menurutnya, untuk pengalihan anggaran TNI AL digunakan untuk peningkatan atau pengadaan fasilitas dan sarana prasarana di RS. Pasir Angin dan ruang isolasi, alat bantu pernapasan, APD, reagen rapid test COVID-19, insentif tenaga medis, dan bahan baku sanitizer.

"Pengalihan anggaran di TNI AU digunakan untuk insentif tenaga kesehatan di RSPAU dr. Hardjolukito, RSAU dr. Moh. Salamun, RSAU dr. Esnawan Antariksa. Selain itu untuk APD, test kit, PCR, dan APD laboratorium," ujarnya.

Raker tersebut dipimpin oleh Ketua Komisi I DPR RI Meutya Hafid yang berlangsung secara virtual. (Ant/Kc8)

Ikuti berita terkini dari Kabar Center di Google News, klik di sini