Notification

×

Iklan

Iklan

Dinkes Samosir Tertutup Soal Kerusakan Gedung Farmasi Yang Baru Dibangun

Selasa, 02 Desember 2025 | 16:05 WIB Last Updated 2025-12-02T09:11:16Z

Kabar Center - Samosir
Upaya wartawan untuk mendapatkan informasi terkait kerusakan Gedung Farmasi Dinas Kesehatan Kabupaten Samosir yang baru berusia dua tahun berujung buntu. Alih-alih memberikan penjelasan teknis, Dinas Kesehatan justru terkesan menutup diri dan tidak transparan terhadap informasi publik.

Gedung Farmasi yang dibangun dengan anggaran sekitar Rp1,9 miliar pada tahun anggaran 2023 itu kini tampak memprihatinkan. Meski dari kejauhan terlihat megah, kondisi nyata di lapangan menunjukkan sejumlah kerusakan serius: dinding retak besar, lantai bermasalah, hingga struktur bagian depan yang tampak tidak menyatu sempurna dengan pondasi.

Kerusakan terjadi di banyak titik, termasuk retakan vertikal panjang dari bawah hingga ke bagian atas bangunan. Tak sedikit warga yang menilai bangunan dengan usia sangat muda ini tidak akan bertahan lama bila dibiarkan tanpa evaluasi menyeluruh.

Namun ketika wartawan mencoba meminta penjelasan, Dinas Kesehatan Samosir tidak memberikan informasi yang memadai. Kepala Dinas Kesehatan, dr. Dina Hutapea, hanya merespons singkat melalui pesan WhatsApp, Selasa (2/12/2025) bahwa dirinya mengucapkan terima kasih atas atensi. Ia hanya menambahkan bahwa pihaknya sedang menyusun langkah penanganan dan telah membangun tembok di sisi depan gedung, tanpa merinci penyebab kerusakan maupun siapa pihak yang bertanggung jawab.

"dari ahli struktur ada pergeseran tanah dilokasi karena letaknya pinggir jurang" Jelas dr. Dina. 

Ketika ditanya terkait perencanaan awal terkait bangunan  dr. Dina tidak memberikan jawaban

Lebih tertutup lagi, Pejabat Pembuat Teknis Kegiatan (PPTK), dr. Buha Purba, tidak memberikan respons sama sekali. Konfirmasi melalui pesan WhatsApp diabaikan, dan saat wartawan mencoba menemuinya di kantor, ia justru menghindar layaknya bermain petak umpet.

Hingga berita ini diturunkan, Dinas Kesehatan Kabupaten Samosir belum memberikan klarifikasi lengkap terkait penyebab kerusakan, kualitas pekerjaan, maupun rencana tindak lanjut secara menyeluruh.

Ketua SMSI (Serikat Media Siber Indonesia) Kabupaten Samosir Tetty Naibaho menyayangkan sikal Dinas Kesehatan Samosir. 

"Sikap tertutup Dinas Kesehatan ini memicu tanda tanya besar. Padahal sebagai institusi pemerintah, keterbukaan informasi merupakan kewajiban, terutama menyangkut proyek pembangunan yang dibiayai uang rakyat." Ujar Tetty
 

Lebih lanjut Tetty mengatakan bahwa tanpa adanya keterangan resmi yang transparan, publik dibiarkan berspekulasi mengenai mutu pembangunan, pengawasan proyek, hingga potensi kelalaian. Kerusakan bangunan baru dalam waktu singkat seharusnya menjadi alarm bagi instansi terkait untuk terbuka, bukan justru menghindar dari pertanyaan.

Tetty meminta kepada pihak Kejaksaan Samosir untuk melakukan penyelidikan. 

"Kita menyayangkan bangunan yang baru seumur jagung sudah retak dibeberapa titik. Kita meminta agar pihak Kejaksaan memanggil dan memeriksa mulai dari Konsultan Perencana, Konsultan Pengawas dan semua unsur proyek Dinas Kesehatan"  Ujar Tetty. (Tim)

Ikuti berita terkini dari Kabar Center di Google News, klik di sini