Notification

×

Iklan

Iklan

Tentang Kebijakan Trump, Ribuan Warga Amerika Gelar Aksi Demo

Jumat, 18 Juli 2025 | 11:47 WIB Last Updated 2025-07-18T04:47:42Z
Demo warga tentang kebijakan Presiden Donald Trump

Kabar Center

Ribuan warga Amerika Serikat mengadakan demonstrasi masif di lebih dari 1.600 tempat di seluruh negeri pada hari Kamis, 17 Juli. 

Dilansir CNN, aksi ini ditujukan untuk menentang kebijakan kontroversial Presiden Donald Trump, yang akhir-akhir ini terus melakukan deportasi massal terhadap imigran dan mengurangi bantuan sosial bagi mereka yang membutuhkan.

Aksi unjuk rasa berlangsung di berbagai lokasi publik, termasuk jalanan dan gedung pengadilan. Beberapa kota yang terlibat dalam demonstrasi ini termasuk Chicago, Atlanta, St. Louis, Annapolis, hingga Oakland.

Penyelenggara acara menyatakan bahwa demonstrasi ini diadakan untuk memperingati mendiang anggota Kongres serta aktivis hak-hak sipil, John Lewis.

"Kita sedang menghadapi salah satu momen paling mengerikan dalam sejarah," ujar salah satu presiden Public Citizen, Lisa Gilbert, dalam konferensi pers daring, Selasa (15/7).

"Kita semua bergulat dengan meningkatnya otoritarianisme dan pelanggaran hukum dalam pemerintahan kita, karena hak, kebebasan, dan harapan demokrasi kita sedang ditantang," tambahnya.

Public Citizen, yang merupakan organisasi nirlaba dengan tujuan melawan kekuatan korporat, merupakan bagian dari kelompok yang menyelenggarakan protes ini.

Menurut laporan dari The Guardian, di Atlanta, Georgia, sekitar 1.000 demonstran berkumpul di sekitar gereja Martin Luther King Jr., Ebenezer Baptist.

"Kami menghormati warisan John Lewin, yang telah berpulang lima tahun lalu," sebut Pendeta Jonathan Jay Augustine.

"Beliau adalah seseorang yang mengorbankan hidupnya demi inklusivitas, dan hal-hal yang beliau perjuangkan kini sedang diserang dan dikikis," lanjutnya.

Di pusat Washington, sekelompok ratusan orang berkumpul di sebuah taman yang terletak beberapa blok dari Gedung Putih. Banyak yang membawa spanduk yang mengutuk deportasi massal dan membandingkan pemerintah Trump dengan rezim Nazi Jerman.

"Fasisme akan runtuh. Dan ketika runtuh, apabila Anda terlibat, Anda akan dimintai pertanggungjawaban," kata Mary Baird, pedemo dari Carolina Utara.


Di Minneapolis, para pembicara dorong masyarakat sekitar untuk mengikuti jejak Lewis dan mengambil sikap melawan ketidakadilan.

Para penyelenggara menyampaikan bahwa aksi demonstrasi pada hari Kamis ini diharapkan dihadiri oleh puluhan ribu orang di berbagai wilayah.

Ini merupakan demonstrasi besar terbaru setelah pada bulan Juni, ribuan orang juga turun ke jalan dalam aksi yang diberi nama "No Kings."

Dalam protes kali ini, para demonstran mengetengahkan tuntutan untuk menghentikan penindasan pemerintahan Trump terhadap hak-hak sipil, mengakhiri penargetan terhadap komunitas kulit hitam, cokelat, imigran, serta individu trans, dan menghentikan pemotongan program sosial seperti Medicaid dan Supplemental Nutrition Assistance Program (SNAP).

"Salah satu hal yang selalu John Lewis katakan adalah jika Anda melihat sesuatu yang salah, Anda berkewajiban untuk bersuara, mengatakan sesuatu, dan melakukan sesuatu," ungkap Daryl Jones, salah satu pemimpin Transformative Justice Coalition.

Ikuti berita terkini dari Kabar Center di Google News, klik di sini