![]() |
Kolase foto: Vladimir Putin dan Emmanuel Macron |
Kabar Center
Paris - Niat Presiden Rusia Vladimir Putin yang ingin membahas langsung perdamaian dengan Ukraina mendapat kritikan dari Presiden Prancis Emmanuel Macron.
Menurut Macron, langkah yang dilakukan Putin itu tidak cukup.
Dilansir AFP dan Reuters, Minggu (11/5/2025) Macron mengatakan pada hari Minggu (11/5) bahwa usulan Putin adalah "langkah pertama, tetapi tidak cukup".
Macron menyebut bahwa gencatan senjata pun tidak diawali dengan negosiasi. Menurut Macron, Putin masih ingin mengulur waktu.
"Gencatan senjata tanpa syarat tidak didahului oleh negosiasi," kata Macron kepada wartawan saat ia turun dari kereta di kota Przemysl, Polandia, dalam perjalanan pulang dari perjalanannya ke Ukraina.
Macron menambahkan bahwa Putin "mencari jalan keluar, tetapi ia masih ingin mengulur waktu".
Sebelumnya, Putin mengatakan bahwa ia ingin langsung membahas perdamaian dengan Ukraina pada 15 Mei 2025 di Istanbul. Dia akan berbicara dengan Presiden Turki Tayyip Erdogan terkait fasilitas untuk pembicaraan kedua negara ini.
"Usulan kami, seperti yang mereka katakan, sudah ada di atas meja. Keputusan sekarang ada di tangan otoritas Ukraina dan kurator mereka, yang tampaknya dipandu oleh ambisi politik pribadi mereka, dan bukan oleh kepentingan rakyat mereka," ungkapnya.
Kantor Presiden Volodymyr Zelensky dan kementerian luar negeri Ukraina belum menanggapi soal usul Putin tersebut.
Ikuti berita terkini dari Kabar Center di Google News, klik di sini