Ini Alasan NASA PHK 325 Karyawan | Ilustrasi (Pixabay) |
Kabar Center
Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) melakukan pemotongan hubungan kerja (PHK) pada 325 karyawan pekan lalu.
NASA melakukan PHK pada unit Jet Propulsion Laboratory (JPL), pusat riset yang dikelola oleh California Institute of Technology (Caltech).
"Ini adalah pesan yang saya harapkan tidak perlu saya tulis. Saya ingin menyampaikan kabar buruk bahwa JPL akan melakukan tindakan pemutusan hubungan kerja (PHK) besok, 13 November, yang akan mengakibatkan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap sekitar 325 orang karyawan, atau 5 persen dari total karyawan," tulis Direktur JPL Laurie Leshin dalam memo kepada karyawan, Selasa (12/11).
JPL menyebut PHK itu terjadi di seluruh area teknis, bisnis, dan dukungan Laboratorium.
"Ini adalah penyesuaian yang menyakitkan tetapi perlu, yang akan memungkinkan kami untuk mengikuti anggaran kami sambil melanjutkan pekerjaan penting kami untuk NASA dan negara kita," kata Leshin.
PHK ratusan karyawan ini disebut lebih rendah daripada yang diproyeksikan beberapa bulan yang lalu. Hal tersebut, katanya, sebagian berkat kerja keras tim JPL.
Lebih lanjut, JPL NASA mengaku telah mempertimbangkan dengan serius kebutuhan untuk mengukur ulang jumlah karyawannya, baik yang didanai langsung (proyek) maupun yang didanai dari biaya overhead (beban).
Namun begitu, anggaran yang lebih rendah dan perkiraan pekerjaan yang akan datang membuat PHK terpaksa dilakukan. Setelah PHK ini, JPL NASA akan memiliki sekitar 5.500 karyawan tetap.
Anggaran NASA tahun 2024 mencapai US$24,875 miliar, turun 2 persen dari tahun lalu dan 8,5 persen lebih rendah dari dana yang diminta.
Ini adalah perbedaan terbesar antara dana yang diminta dan yang dialokasikan untuk badan antariksa tersebut sejak 1992.
Bersamaan dengan PHK massal, NASA juga membatalkan pengiriman penjelajah VIPER ke Bulan, walau sudah menghabiskan US$450 juta untuk proyek tersebut. (Cnn)
Ikuti berita terkini dari Kabar Center di Google News, klik di sini