Kabar Center
Eratnya persahabatan antara Mangihut Sinaga, SH. MH. dengan Ridwan Sinaga, ST. adalah hal yang wajar terjalinnya sebuah sinergitas diantara keduanya. Tak terkecuali dalam organisasi marga PPTSB (Parsadaan Pomparan Toga Sinaga dan Boru), sinergitas itu serta-merta akan tercipta, karena keduanya sama-sama aktif dalam organisasi marga mereka.
Mangihut Sinaga adalah mantan Ketua Umum PPTSB Pusat (dan saat ini menjadi Ketua Dewan Pembina), sedangkan Ridwan Sinaga saat ini menjadi Sekretaris PPTSB Cabang-3 Kabupaten Samosir.
Sinergitas itu tentu tidak sebatas dalam urusan sosial budaya, sebagaimana umumnya visi dan misi sebuah organisasi atau punguan marga seperti PPTSB. Karena keduanya adalah sama-sama kader Golkar, sinergitas itu mau tidak mau terjadi juga dalam urusan politik.
Ridwan Sinaga, yang lebih dahulu aktif sebagai kader, adalah mantan Sekretaris Golkar untuk Wilayah Kabupaten Samosir. Ada pun Mangihut Sinaga masuk menjadi Kader Golkar selepas purna bhakti dari Kejaksaan RI sekitar setahun yang lalu.
Walau Ridwan Sinaga lebih dahulu menjadi Kader Golkar, tapi soal ‘nama besar’ politis, tentulah nama Mangihut Sinaga tentulah dan Mangihut ‘jauh lebih besar’. Dan ini tidak dipungkiri oleh Ridwan Sinaga.
“Wah, saya belum ada apa-apanya dibanding bapak itu. Sebagai mantan PNS dengan pernah memegang berbagai jabatan Kejati dan Staf Ahli Jaksa Agung, itu sama dengan membandingkan antara bumi dan langit,” tutur Ridwan Sinaga mengenai soal ‘nama besar’ itu.
Terpilih Menjadi Anggota DPR RI
Mangihut Sinaga SH MH., sebagaimana disebutkan namanya di atas adalah seorang jaksa yang memiliki karir cemerlang di Kejaksaan RI. Menjadi Kajari termuda di lingkungan Kejati Kaltim, Kajari Purwodadi di lingkungan Kejati Jawa Tengah, Kajari Medan di lingkungan Kejati Sumatera Utara.
Kemudian, Mangihut Sinaga dipercaya memegang jabatan Wakajatisu Sumatera Utara, Kajati NTT dan Sulawesi Utara. Dan terakhir menjadi Staf Ahli Jaksa Agung, dengan golongan Eselon-1. Inilah beberapa bukti jabatan strategis dan penting yang pernah diemban oleh Mangihut Sinaga selama puluhan tahun mengabdi di Korps Adhyaksa Kejaksaan Agung (Kejagung) RI.
Tahun yang lalu, tepatnya 19 Maret 2023, Mangihut menjadi topik pembicaraan karena namanya ikut menjadi salah satu anggota baru Partai Golkar bersama sejumlah Purnawirawan TNI-Polri dan ASN.
Pengumuman yang dilakukan langsung oleh Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto, menunjukkan ‘besarnya’ nama Mangihut Sinaga. Terbukti, besarnya nama nama Mangihut Sinaga ini, adalah modal popularitasnya dalam keterpilihannya menjadi Anggota DPR RI tahun 2023-2029 di Senayan.
Nama ‘besar’ Mangihut Sinaga mungkin saja hanya sebatas ‘bagaikan mutiara dalam lumpur’. Andai saja tidak ada wadah untuk mengangkatnya dari dalam lumpur itu, maka intan itu tidak pernah berkilau. Syukurlah, keterpilihannya menjadi Ketua Umum PPTSB Pusat tahun 2010, membuat intan tadi itu menjadi terlihat berkilau. Organisasi PPTSB semakin maju dan semakin terdepan di kalangan organisasi marga-marga Orang Batak di Indonesia.
“Saya ingat betul, ketika perhelatan Yubelium 75 Tahun PPTSB dilakukan di Desa Sinaga Uruk tahun 2015, Kabupaten Samosir ‘diserbu’ oleh peserta dari seluruh Indonesia. Hal itu berdampak terhadap permasalahan fasilitas akomodasi dan transposrtasi,” ujar Ridwan Sinaga sambil mengisahkan banyaknya peserta harus ‘menumpang’ di rumah-rumah penduduk.
‘Serbuan’ peserta Jubelium PPTSB tahun 2015 tersebut adalah bukti dari kinclongnya ‘sinar mutiara’ pada di Mangihut Sinaga. Salah satu yang menyolok dari kehadiran Mutiara itu adalah tumbuh-suburnya cabang-cabang PPTSB di seluruh Indonesia. Dari perkiraan saat Mangihut Sinaga menjadi Ketua Umum PPTSB telah berdiri lebih 170 cabang PPTSB di seluruh Indonesia. Tidak terkecuali di Wilayah Indonesia Timur seperti Papua.
Menolak Saat Dikenalkan
Paul Manjo Sinaga adalah orang ‘dibelakang layar’ dalam ‘persabatan politik’ Ridwan Sinaga dengan Mangihut Sinaga. Disebut demikian, karena sebagaimana disebutkan di atas, sinergitas antara keduanya tidak hanya sebatas urusan PPTSB. Tapi juga dalam urusan politik. Itu adalah fakta. Dan adalah fakta bahwa Mangihut Sinaga yang ‘memerintahkan’ agar Ridwan Sinaga tidak usah ikut di pemilihan legislatif Samosir tahun 2024 ini.
“Konsentrasilah dulu kau mengurus usaha pupuk subsidimu," kata Ridwan Sinaga, menirukan ‘perintah’ dari sahabatnya itu. Sebagai sahabat, dengan legowo hal itu dipatuhi oleh Ridwan.
Adalah sebuah fakta pula, bahwa perkenalan langsung Ridwan Sinaga dengan Mangihut Sinaga, diawali dengan sebuah ‘keterpaksaan’. Mengilas balik peristiwanya, adalah saat Paul Manjo Sinaga disapa oleh Ridwan untuk mampir saat melintas sekitar Mei tahun 2019 di depan kantor Golkar Samosir. Setelah berbasa-basi sebentar, Paul Manjo Sinaga lalu menghubungi Mangihut Sinaga melalui telepon selular. Ridwan menolak untuk berkomunikasi dengan alasan belum siap. Tetapi karena Paul Manjo Sinaga sudah menyerahkan alat komunikasinya, Ridwan pun ‘terpaksa’ meladeni komunikasi itu.
“Jujur Uda, aku merasa belum saatnya berbicara langsung dengan beliau,” kata Ridwan kepada Paul Manjo, sesaat setelah dia selesai berkomunikasi dengan Mangihut Sinaga.
Hanya dalam hitungan waktu tiga hari, tatap muka antara Ridwan dengan Mangihut Sinaga terjadi di sebuah tempat di Desa Tanjungan, Kecamatan Simanindo. Dari sejak saat itu, hubungan antara keduanya terus berlanjut dalam suasana harmonis. Dan hubungan harmonis yang sinergis itu terlihat ketika Mangihut Sinaga berkeinginan ikut dalam Pilkada Samosir 2020. Saat itu Ridwan Sinaga diberi kepercayaan untuk menangani urusan administratifnya.
Hari ini, Selasa 2 Juli, berdasarkan informasi yang layak dipercaya, Ridwan akan 'terbang' ke Jakarta. Menurut informasi itu lagi, katanya dia ingin bertemu dengan sahabatnya itu. Mengenai untuk urusan apa Ridwan Sinaga ke Jakarta, mungkin lebih baik kita tunggu hasilnya setelah pertemuan itu dilakukan. (TPS)
Ikuti berita terkini dari Kabar Center di Google News, klik di sini