Kabar Center
Staf Umum Angkatan Bersenjata Iran merilis laporan awal pada Kamis (23/5) tentang penyelidikan jatuhnya helikopter yang membawa Presiden Ebrahim Raisi, Menteri Luar Negeri Hossein Amir-Abdollahian dan rombongan.
Laporan itu mencatat bahwa informasi teknis dan umum serta temuan terkait kecelakaan tersebut telah dikumpulkan dan dievaluasi, dengan beberapa data memerlukan lebih banyak waktu untuk penilaian, seperti dilaporkan kantor berita resmi Iran, IRNA dilansir CNN.
Berdasarkan evaluasi awal, helikopter yang membawa Presiden Iran Ebrahim Raisi tetap melanjutkan rute yang telah ditentukan tanpa mengubah jalur penerbangannya. Pilot berkomunikasi dengan pilot dua helikopter lainnya sekitar satu setengah menit sebelum kecelakaan terjadi.
Seperti dilansir Anadolu, laporan tersebut menunjukkan bahwa tidak ada bekas tembakan atau kerusakan serupa yang ditemukan pada bagian sisa helikopter dan helikopter tersebut terbakar setelah kecelakaan itu.
Medan yang terjal, cuaca dingin dan kabut di daerah tersebut memperpanjang operasi pencarian dan penyelamatan, dan lokasi kecelakaan sendiri baru dapat dicapai pada pagi hari.
Laporan militer Iran juga menyatakan bahwa tidak ada keadaan mencurigakan yang ditemukan dalam komunikasi menara kendali dengan awak penerbangan.
Namun, hasil akhir penyelidikan jatuhnya helikopter Presiden Ebrahim Raisi dan Menlu Hossein Amir-Abdollahian akan dibagikan setelah selesai.
Pada tanggal 19 Mei 2024, Presiden Raisi menghadiri upacara peresmian bendungan di perbatasan Iran-Azerbaijan. Kembali bersama Menteri Luar Negeri Amir-Abdollahian dan beberapa pejabat, helikopter yang ditumpangi Raisi jatuh.
Atas permintaan Iran, Turki menugaskan drone atau kendaraan udara tak berawak (UAV) AKINCI untuk kegiatan pencarian dan penyelamatan. Koordinat puing-puing helikopter yang terdeteksi oleh UAV Turki telah dibagikan kepada pihak berwenang Iran.
Tim Iran mencapai lokasi dan melaporkan tidak ada korban selamat. Menyusul konfirmasi kematian Raisi, Wakil Presiden Pertama Mohammad Mokhber diangkat sebagai presiden sementara, dan Wakil Menteri Luar Negeri Ali Bagheri Kani diangkat menjadi menteri luar negeri sementara.
Ikuti berita terkini dari Kabar Center di Google News, klik di sini