Notification

×

Iklan

Iklan

Israel Dilanda Gelombang Panas, Perdana Menteri Diduga Alami Dehidrasi

Minggu, 16 Juli 2023 | 10:41 WIB Last Updated 2023-07-16T03:41:21Z
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyampaikan pernyataan di Tel Aviv pada 18 November 2018 | Ariel Schalit / Associated Press

Kabar Center

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu (73) diduga mengalami dehidrasi di tengah gelombang panas melanda negara itu. Ia pun dilarikan ke rumah sakit pada Sabtu (15/7/2023). Hal ini diketahui beradasarkan Pengumuman dari kantornya.

Netanyahu dirawat di Pusat Medis Sheba di Ramat Gan, pinggiran Kota Tel Aviv. PM Israel itu mengeluhkan pusing ringan sebelumnya.

"Atas rekomendasi para dokter, perdana menteri terus menjalani tes rutin tambahan," ungkap kantor perdana menteri, yang mengonfirmasi bahwa Netanyahu akan menginap semalam di rumah sakit untuk observasi seperti dilansir CNN, Minggu (16/7).

Pada Sabtu malam, Netanyahu merilis video yang mengungkapkan kondisinya. Dia juga mengimbau orang-orang untuk minum air putih yang cukup.

"Kemarin, saya menghabiskan waktu bersama istri saya di Laut Galilea, di bawah sinar Matahari, tanpa topi, tidak minum air putih. Bukan ide bagus," ujarnya.

"Jadi, pertama-tama saya ingin berterima kasih kepada Anda semua atas perhatiannya dan juga kepada tim yang luar biasa di Sheba sini yang memeriksa saya."

"Bersyukur, saya merasa sangat sehat, namun saya punya satu permintaan pada Anda: kita sedang mengalami gelombang panas, jadi saya mohon, kurangi terpapar sinar Matahari dan minumlah cukup air putih," ungkapnya.

Pemimpin oposisi Yair Lapid pun mengomentari kondisi Netanyahu dengan berharap dia segera sembuh dan sehat sepenuhnya.

Badan Meteorologi Israel mengatakan, bahwa suhu panas di Israel telah mencapai pertengahan 30-an derajat Celcius selama beberapa hari dan diperkirakan akan berlanjut pada level itu hingga pekan depan.

Israel saat ini tidak memiliki penjabat perdana menteri, artinya jika Netanyahu tidak mampu memimpin, kabinet harus menggelar pertemuan untuk memilih penjabat perdana menteri.

Hal itu harus dilakukan sekalipun Menteri Kehakiman Yariv Levin menjabat sebagai wakil perdana menteri. Pasalnya, di bawah Undang-Undang Dasar Israel, penjabat perdana menteri adalah peran terpisah, yang berarti Levin tidak secara otomatis mengambil alih jika Netanyahu tidak mampu.

Mengenai kondisi Netanyahu, kantor perdana menteri mengumumkan penundaan rapat kabinet hingga Senin (17/7), dari semula dijadwalkan Minggu.

Ikuti berita terkini dari Kabar Center di Google News, klik di sini