Notification

×

Iklan

Iklan

Testing COVID-19 Menurun Minggu Kedua Mei 2021, Satgas: Sangat Disayangkan

Kamis, 20 Mei 2021 | 16:10 WIB Last Updated 2023-12-06T02:44:43Z
Petugas kesehatan melakukan tes swab antigen baik pedagang maupun pengunjung Pasar Tradisional Bintoro | Sumber foto: twitter

Kabar Center - Jakarta

Testing COVID-19 beberapa pekan menanjak dan berada di atas standar World Health Organization (WHO). Namun kini, pekan kedua bulan Mei lalu, testing covid-19 justru menurun.

Juru Bicara dan Ketua Tim Pakar Satgas COVID-19 Wiku Adisasmito pada konferensi pers, Kamis (20/5/2021), mengungkapkan bahwa penurunan pemeriksaan sebelumnya sempat menurun drastis pada pekan ketiga Februari.

Wiku mengatakan, pada waktu itu, jumlah orang yang diperiksa hanya memenuhi 74,68 persen dari target WHO. Adapun target WHO untuk pemeriksaan COVID-19 adalah 1 banding 1.000 populasi per minggu.

"Namun setelah itu jumlah orang yang diperiksa harian terus mengalami peningkatan dan selalu konsisten di atas target WHO selama sembilan minggu terakhir," ungkap Wiku.

"Sangat disayangkan pada minggu kedua Mei kemarin, setelah sembilan minggu berturut-turut di atas standar WHO, jumlah testing kembali rendah," ucapnya.

Jumlah pemeriksaan COVID-19 pada periode tersebut sebut Wiku, hanya memenuhi 75,37 persen dari target WHO.

Menurutnya, menurunnya jumlah testing di Indonesia terjadi karena periode libur Lebaran pada pekan lalu juga mempengaruhi operasional laboratorium. Hal itu berakibat pada menurunnya jumlah pemeriksaan orang.

Terkait penambahan kasus positif mingguan, Wiku juga mengatakan bahwa sejak puncaknya di bulan Februari, tren kasus terkonfirmasi setiap pekan menunjukkan penurunan yang cukup tajam hingga hari ini.

"Per 16 Mei, penambahan kasus positif mingguan yang terjadi adalah sebesar 26.067 kasus. Yaitu turun lebih dari 70 persen sejak puncak kasus," katanya.

Dikatakan, apabila melihat tren penurunan kasus dan pemeriksaan secara berdampingan, maka penurunan kasus yang terjadi selama 13 pekan bukan karena pemeriksaan yang rendah.

"Karena pada kenyataannya, testing konsisten berada di atas standar WHO selama sembilan minggu berturut-turut," ujarnya.

Penurunan kasus yang terjadi kemungkinan merupakan dampak dari kolaborasi yang baik antara seluruh lapisan masyarakat dan pemerintah, dan juga peningkatan kedisiplinan masyarakat secara kolektif untuk fidiplin protokol kesehatan.

Mengingat terjadi penurunan testing akibat libur Idul Fitri, Wiku pun meminta agar daerah kembali mendorong peningkatan pemeriksaan COVID-19 di masyarakat dan laboratorium.

"Pastikan seluruh daerah memiliki fasilitas dan sumber daya yang cukup, untuk melakukan testing. Dan mohon agar segera diselesaikan apabila terdapat kendala atau membutuhkan bantuan," katanya. (Lp6/kc4)

Ikuti berita terkini dari Kabar Center di Google News, klik di sini