Notification

×

Iklan

Iklan

Presiden Brasil Tak Mau di Vaksin Corona, Sebut Efeknya Bisa Mengubah Manusia Jadi Wanita Berjanggut

Sabtu, 19 Desember 2020 | 12:41 WIB Last Updated 2023-12-06T02:44:43Z
Presiden Brasil, Jair Bolsonaro

Kabar Center - Brasilia

Pernyataan Presiden Brasil, Jair Bolsonaro tentang vaksin virus Corona (COVID-19) cukup aneh. Ia ragu dan menyebut, efek samping vaksin Corona yang disebutnya bisa mengubah manusia menjadi buaya atau membuat wanita berjanggut.

AFP dan Associated Press melaporkan, Sabtu (19/12/2020), Bolsonaro yang sejak awal pandemi selalu meremehkan bahaya virus Corona ini, bersikeras menyatakan dirinya tidak akan disuntik vaksin Corona, meski saat negaranya mulai meluncurkan program vaksinasi Corona massal.

"Dalam kontrak Pfizer sangat jelas dinyatakan: 'kami tidak bertanggung jawab atas efek samping apapun'. Jika Anda berubah menjadi buaya, itu masalah Anda," kata Bolsonaro dalam pernyataannya.

Vaksin Corona buatan Pfizer-BioNTech tengah menjalani uji klinis di Brasil selama beberapa pekan, namun sudah mendapat izin penggunaan darurat dan mulai disuntikkan kepada warga sipil di Amerika Serikat (AS) dan Inggris.

"Bila Anda menjadi manusia super, jika seorang wanita mulai menumbuhkan janggut atau jika seorang pria mulai berbicara dengan suara feminin, mereka tidak ada hubungannya dengan itu," sebut Bolsonaro merujuk pada pihak produsen vaksin. "Atau lebih buruk, itu mempermainkan sistem kekebalan kita," katanya.

Pernyataan Bolsonaro yang tidak berdasar tersebut disampaikan saat peluncuran program vaksinasi Corona pada Rabu (16/12) waktu setempat. Disebutkan Bolsonaro bahwa vaksinasi Corona di Brasil akan digratiskan untuk seluruh warga, namun tidak diwajibkan.

Putusan Mahkamah Agung Brasil pada Kamis (17/12) waktu setempat, menyatakan bahwa vaksinasi Corona itu wajib, namun tidak bisa 'dipaksakan' kepada warga. Itu berarti otoritas Brasil bisa menghukum denda warga yang enggan divaksin dan melarang mereka untuk mendatangi tempat-tempat umum, namun tidak bisa memaksa mereka divaksin.
 
Bolsonaro menambahkan, saat vaksin Corona mendapat izin badan regulator kesehatan Brasil, ANVISA, maka vaksin akan tersedia untuk semua orang. "Vaksin akan ditawarkan ke semua orang, tapi mereka yang tidak ingin mendapatkannya tidak perlu menerimanya," kata Bolsonaro.

"Saya tidak akan menerimanya. Beberapa orang menyebut saya memberi contoh buruk. Tapi kepada orang-orang dungu, kepada orang-orang bodoh yang mengatakan ini, saya memberi tahu mereka bahwa saya sudah terkena virus, saya memiliki antibodi, jadi mengapa harus divaksinasi?" ungkapnya.

Ada sejumlah kecil kasus infeksi ulang yang jelas terjadi, meskipun tidak ada kepastian apakah seseorang bisa terinfeksi kembali virus Corona atau berapa lama kekebalan bertahan. Bolsonaro terinfeksi Corona pada Juli lalu dan sembuh dalam waktu tiga minggu.

Brasil tengah menghadapi gelombang kedua virus Corona. Sejauh ini, lebih dari 7,1 juta kasus Corona terkonfirmasi di negara ini, dengan nyaris 185 ribu kematian. Program vaksinasi Corona di Brasil dikritik terlambat dan kacau. (dtc/kc6)

Ikuti berita terkini dari Kabar Center di Google News, klik di sini