Notification

×

Iklan

Iklan

Kontak dengan Pasien Positif COVID-19, Dirjen WHO Lakukan Karantina Mandiri

Senin, 02 November 2020 | 09:08 WIB Last Updated 2020-11-02T02:08:47Z
Tedros Adhanom Ghebreyesus (tengah), direktur jenderal Organisasi Kesehatan Dunia, berbicara pada konferensi pers tentang pembaruan COVID-19, di kantor pusat WHO di Jenewa, Swiss.(Salvatore Di Nolfi/Keystone via AP)

Kabar Center - Jakarta

Direktur Jenderal World Health Organization (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus harus melakukan isolasi mandiri usai dinyatakan sebagai kontak dari seorang yang dinyatakan positif COVID-19.

Dalam unggahan di Twitternya pada Senin (2/11/2020) WIB, Tedros mengonfirmasi hal tersebut.

"Saya telah teridentifikasi sebagai kontak dari seseorang yang dites positif COVID-19," tulis Tedros. "Saya baik dan tanpa gejala tetapi harus karantina mandiri dalam beberapa hari, sejalan dengan protokol WHO, dan bekerja dari rumah."

"Sangat penting bagi kita semua untuk mematuhi panduan kesehatan," Tedros  menambahkan. Menurutnya, hal itu merupakan cara untuk memutus rantai penularan COVID-19, menekan virusnya, dan melindungi sistem kesehatan.

Sebelum menjalani karantina mandiri, pada Jumat lalu waktu Jenewa, Swiss, Tedros sempat mengikuti konferensi pers secara virtual. Dalam kegiatan tersebut, ia meminta agar masyarakat waspada terhadap efek jangka panjang dari infeksi COVID-19.

Tedros mengatakan, pada beberapa kasus ditemukan kelelahan, batuk dan sesak napas, peradangan dan cedera pada organ seperti paru-paru dan jantung, hingga efek neurologis dan psikologis.

"Meskipun kami masih mempelajari tentang virus tersebut, yang jelas adalah bahwa ini bukan hanya virus yang membunuh seseorang," ujarnya seperti dikutip dari laman resmi WHO.

Ia menyebut, beberapa orang akan benar-benar pulih namun prosesnya bisa terjadi dengan lambat.

"WHO akan terus melakukan lebih banyak penelitian untuk menetapkan standar perawatan terbaik untuk mempercepat pemulihan dan mencegah komplikasi tersebut," ujarnya.

Pada konferensi pers yang sama, WHO juga mengatakan bahwa mereka akan bekerja sama dengan Yunani dan Turki untuk memastikan perawatan medis darurat tetap tersedia pasca gempa bumi yang terjadi di kedua negara tersebut. (Liputan6)

Ikuti berita terkini dari Kabar Center di Google News, klik di sini