Notification

×

Iklan

Iklan

Obat Ini Diklaim Mampu Mengatasi COVID-19 Hingga 90 Persen

Kamis, 26 Maret 2020 | 18:25 WIB Last Updated 2023-12-06T02:44:43Z
Ilustrasi obat | sumber foto: pixabay

KABARCENTER.com - Medan

Organisasi kesehatan dunia atau WHO telah menetapkan penyebaran COVID-19 dalam status pandemi. Status itu mengartikan jika penyebarannya hampir di seluruh negara di dunia.

Melansir dari laman Daily Star, Rabu, 26 Maret 2020, para pasien dirawat di dua rumah sakit berbeda di Provinsi Anhui, China. Mereka diberikan terapi dari obat Tocilizumab secara rutin sejak 5 hingga 14 Februari 2020.

Efektifitas obat Tocilizumab diklaim 90 persen mampu mengobati pasien yang terkena virus corona.

Tocilizumab, atau dikenal sebagai Actemra diproduksi oleh perusahaan farmasi Swiss, Roche. Obat ini biasanya digunakan untuk mengatasi radang sendi. Bagi pasien COVID-19 yang diberi obat ini, beberapa hari kemudian, demam pasien turun dan semua gejala lainnya membaik.

Jika analisis ini benar-benar efektif, obat tocilozumab dapat memiliki konsekuensi besar bagi umat manusia dalam membantu mengatasi pandemi ini di seluruh dunia.

Para peneliti menyebutkan, 15 dari 20 pasien yang terlibat dalam percobaan terlihat mendapatkan suplai oksigen kembali, dan 19 orang dipulangkan rata-rata 13 hari setelah perawatan.

Di China, para peneliti sedang menguji obat ini dalam uji klinis yang akan mencakup 188 pasien dan berjalan sampai 10 Mei 2020.

“Tocilizumab adalah pengobatan yang efektif pada pasien COVID-19 yang parah, yang memberikan strategi terapi baru untuk penyakit menular yang fatal ini," kata salah seorang peneliti.

Genetech, sebuah perusahaan bioteknologi yang berbasis di Amerika Serikat, sekarang meluncurkan uji coba, untuk menilai apakah Tocilizumab dapat digunakan untuk mengobati orang dewasa di AS. Di mana saat ini Amerika menjadi negara dengan kematian tertinggi ke-3 terkait virus corona.

Uji coba ini akan melibatkan sekitar 330 pasien di seluruh dunia yang akan diobservasi selama 60 hari, dengan perekrutan akan dimulai pada awal April 2020.

Kepala petugas medis Genentech Levi Garraway mengatakan, timnya sedang memulai uji klinis untuk mempelajari Actemra untuk perawatan orang yang dirawat di rumah sakit dengan pneumonia akibat virus corona.

"Sehingga kami dapat lebih baik menentukan peran potensial Actemra dalam memerangi penyakit ini. Pengumuman hari ini adalah contoh penting tentang bagaimana industri dan regulator dapat berkolaborasi dengan cepat untuk mengatasi pandemi COVID-19, dan kami akan membagikan hasilnya sesegera mungkin,” sebutnya. (Kc5/vv)

Ikuti berita terkini dari Kabar Center di Google News, klik di sini