Notification

×

Iklan

Iklan

Ritual Mangengge Boni Di Aek Sipitu Dai Mendapat Apresiasi

Selasa, 10 Juni 2025 | 16:45 WIB Last Updated 2025-06-10T09:45:49Z

Kabar Center

Mangengge Boni ni Eme (Merendam Benuh Padi) di Aek Sipitu Dai Kecamatan Sianjur mula mula mendapatkan apresiasi dari berbagai kalangan. Tradisi yang diwariskan nenek moyang yang hampir terlupakan itu, dapat derlaksana kembali berkat kerjasama yang baik antara Pemerihtahan Desa Aek Sipitudai dan masyarakatnya. 

Pantas Lasidos Limbong salah satunya. Sebagai Anggota DPRD Samosir, Dia mengapresiasi Acara ritual Mangengge Boni tersebut. Dengan menggali, melaksanakan dan  mempertahankan tradisi yang diwariskan nenek moyang kita dulu, tentu akan menghasilkan yang lebih baik. 

Melihat antusias masyarakat Aek Sipitudai yang mengikuti acara ritual itu, Pantas Limbong mengaku bangga dan salut. "Melihat kehadiran Bapak ibu semuanya, ternyata bukan hanya saya yang rindu akan tradisi dan budaya kita. Maka marilah kita sama sama menjaga dan mempertahankannya." Kata Pantas 

Pantas juga berharap ritual Mangengge Boni itu dapat dilakukan berkelanjutan, dan menjadi Kegiatan Tahunan Desa Aek Sipitudai.

"Tapi apa yang sudah disepakati, termasuk musim semai dan musim tanam padi, mari kita laksanakan dengan baik. Semoga hasil Pertanian Samosir khsusnya Desa Aek Sipitudai semakin melimpah", Harapnya. 

Selain Pantas Lasidos, Pantas Marroha Sinaga juga mengapresiasi Acara itu. Melihat antusias masyarakat yang mengikuti ritual itu, Sebagai Ketua Lembaga Adat Samosir, Ia merasa bangga ikut hadir di acara itu. 

"Tradisi Mengengge Boni ini adalah kepercayaan. Melakukan tahapan itu agar hasil pertanian kita melimpah. Bukan semata mata karena pariwisata, walaupun bisa dipadu dengan pariwisata. Untuk mendapat hasil yang baik, maka kita harus merawatnya dengan baik, serta berdoa kepada Tuhan Yang Maha Kuasa". Jelasnya. 

Kata Pantas, Tradisi pada pertanian padi jaman dulu bukan hanya mangengge Boni, tetapi ada beberapa tradisi lainnya yang dilakukan nenek moyang kita. Salah satunya adalah mangurus eme. Yang artinya merawat padi, termasuk mengusir hama. Namun dulu tidak menggunakan obat obatan kimia. 

Camat Sianjur mula-mula, Andre Limbong juga mengapresiasi Acara itu. Dengan dimulainya ritual Mangengge Boni di Desa Aek Sipitudai, Andre berjanji akan koordisana ke seluruh Pemerintahan desa di Kecamatan Sianjur mula mula untuk menggali dan melaksanakan acara tradisi di setiap desa. 

Apresiasi itu juga juga disampaikan dinas Pariwisata dan dinas Ketahanan pangan dan pertanian Kabupaten Samosir. Mereka mengaku bangga dengan Desa Aek Sipitudai yang telah menyelenggarakan salah satu Event di tahun 2025 ini. 

"Bangga dan salut sama Desa Aek Sipitudai, Sudah memiliki objek wisata Aek Sipitu Dai, ada ritual pertaniannya juga, masyarakatnya dan Pemerintahan desanya juga kompak".

Pola Tanam bersama sangatlah menguntungkan para petani, salah satunya adalah mengantisipasi hama lebih gampang. "Petani Aek Sipitu Dai Naik Kelas". Kata mereka.


Sebelum Mangengge Boni itu dilakukan, terlebih dahulu Raja Bius (Tokoh Adat) melaksanakan ritual di Sumber Aek Sipitu Dai. Selanjutnya dilaksanakan Ibadah dan doa bersama lewat ajaran Katolik yang dipimpin oleh Panal Limbong selaku Ketua Dewan Stasi Gereja Katolik Sidagutuk Sihole, didampingi Sintua Gereja HKBP Limbong, Sahat Limbong. 

Kepala Desa Aek Sipitudai Jenry Limbong mengatakan, Tujuan dari acara Mangengge Bonj Bersama itu adalah untuk menyukseskan Pola tanam Padi bersama, dan sekaligus menjalankan tradisi nenek moyang yang diwariskan kepada kita.

"Terimakasih atas support dari berbagai pihak, terutama seluruh masyarakat Desa Aek Sipitudai, sehingga acara Mangengge Boni hari ini dapat berjalan dengan baik dan semoga menghasilkan yang lebih baik juga", Kata Jenry. 

Tidak lupa Jenry juga kembali mengingatkan masyarakat petani padi agar melakukan Penyemaian benih padi paling lambat tanggal 16 Juni 2025, dengan harapan musim tanam padi bisa selesai juli nanti.

Ketua BPD, Parlinggoman Limbong mengatakan dengan dimulainya Tradisi Mangengge Boni yang diwariskan nenek moyang kita, maka akan dilaksanakan berkelanjutan.

Parlinggoman juga menghimbau agar tahapan waktu penyemaian Benin dan musim tanam yang sudah kita sepakati dapat dilaksanakan bersama tanpa ada yang melanggar. 

"Pola tanam ini penting bagi Pemerintahan Desa, tapi harus lebih penting bagi kita petani.  Berarti ini adalah kepentingan kita bersama" Tegasnya.

Saut Limbong sebagai Tokok masyarakat Aek Sipitudai yang juga Direktur BumDes Aek Sipitudai mengatakan acara Mangengge Boni tersebut sangat bagus dan bisa menjadi Event pariwisata. "Kami berharap dinas Pariwisata Kabupaten Samosir dapat memfasilitasi untuk kedepannya". Harapnya. 

Ikuti berita terkini dari Kabar Center di Google News, klik di sini