Notification

×

Iklan

Iklan

Putin Turut Berduka Buat Tentara Yang Tewas Berperang

Sabtu, 26 November 2022 | 10:32 WIB Last Updated 2022-11-26T03:32:01Z
Presiden Rusia Vladimir Putin

KABARCENTER.com

Presiden Rusia Vladimir Putin mengaku turut merasakan kesedihan atas tewasnya tentara yang bertempur di Ukraina.

Pengakuan itu disampaikannya dihadapan para ibu yang kehilangan anaknya 

Kata Putin ke Ibu Tentara yang Tewas: Saya Ikut Merasakan Kepedihan kediaman Putin.

Melansir kantor berita AFP, Sabtu (26/11/2022), pertemuan yang dirancang di kediaman Putin itu terjadi ketika kemarahan membara di Rusia atas kekacauan wajib militer dan kematian para tentara Rusia di Ukraina.

Setidaknya seorang wanita dalam pertemuan itu mengenakan kerudung hitam, yang tampaknya menandai kehilangan baru-baru ini.

"Saya ingin Anda tahu -- saya pribadi dan seluruh pemimpin negara ikut merasakan kepedihan ini," kata Putin kepada kelompok wanita tersebut menjelang Hari Ibu, yang dirayakan di Rusia pada Minggu (27/11).

"Kami memahami bahwa tidak ada yang dapat menggantikan kehilangan seorang putra, seorang anak," ujar Putin.

Dia menyampaikan belasungkawa kepada salah seorang wanita dengan mengatakan putranya tidak mati "sia-sia" dan menegaskan kembali janjinya untuk memenuhi tujuan Moskow di Ukraina.

Otoritas Rusia telah memperkenalkan undang-undang yang secara efektif melarang kritik publik terhadap invasi Rusia ke Ukraina. Kritikus Kremlin menuduh pihak berwenang menyembunyikan jumlah sebenarnya tentara Rusia yang tewas dan terluka.

Putin mengatakan kepada 17 wanita itu bahwa Moskow sedang memerangi "rezim neo-Nazi" di Ukraina dan memperingatkan bahwa mereka harus waspada terhadap apa yang mereka baca di internet.

"Jelas bahwa hidup lebih kompleks dari apa yang ditampilkan di layar TV kita atau bahkan di internet, tidak ada yang bisa dipercaya di sana," ungkapnya.

Sementara itu dilaporkan, rentetan rudal Rusia dilaporkan terus menghantam berbagai infrastruktur energi di berbagai wilayah Ukraina dalam beberapa pekan terakhir. Akibatnya, jutaan warga Ukraina terpaksa hidup dalam kegelapan dan kedinginan saat musim dingin tiba.

Otoritas Ukraina mengatakan bahwa jutaan warga di berbagai wilayah harus menjalani kehidupan tanpa penerangan, tanpa pasokan air dan tanpa pemanas selama beberapa jam atau berhari-hari saat suhu udara di luar ruangan turun ke titik beku.

Pemerintah Rusia menegaskan Ukraina bisa mengakhiri penderitaan rakyatnya dengan memenuhi tuntutan Moskow untuk mengakhiri konflik yang terus berlanjut.

Ikuti berita terkini dari Kabar Center di Google News, klik di sini